PARAGRAF EFEKTIF
Karya tulis ilmiah terdiri dari kumpulan paragraf yang
disusun secara sistematis. Paragraf terdiri dari beberapa (3-5) kalimat yang
digunakan untuk menyampaikan satu gagasan atau pokok pikiran (main idea).
Gagasan utama paragraf dapat ditempatkan pada awal atau akhir paragraf. Kalimat
lain berfungsi sebagai penjelas atau pendukung ide (supporting idea). Paragraf menurut Mulyatiningsih(2010) terdiri dari 3- 4 kalimat. Paragraf yang baik dapat dirasakan dan diresapi. Paragraf yang baik mudah dipahami oleh pembaca. Pokok pikiran penulis terfokus pada sesuatu yang sedang dibahas. Ide penulis tidak melompot-lompat, yaitu ketika penulis sedang membahas satu ide tiba-tiba muncul ide lain yang sama kuatnya. Untuk menghasilkan paragraf yang baik tersebut terdapat beberapa kriteria yaitu ketunggalan (unity), koherensi, dan adekuasi. Berikut ini dipaparkan cara penyusunan paragraf yang memenuhi criteria tersebut
1. Kesatuan, yaitu memiliki satu ide/gagasan yang jelas yang dapat dituangkan dalam kalimat utama. Suatu paragraf dikatakan memiliki kesatuan (unity) jika semua kalimat yang membangun paragraf tersebut mendukung sebuah gagasan pokok atau pikiran utama. Penulis biasanya merumuskan ide tersebut dalam kalimat yang pendek.
2. Koherensi dapat dicapai apabila kalimat-kalimat dalam satu paragraf saling berhubungan atau saling kait mengait.
3. Adekuat: gagasan pendukung paragraf yang memenuhi syarat adekuat atau memadai bukan dilihat dari kuantitas/panjang kalimatnya saja tetapi juga dari kualitas kalimatnya.
1. Kesatuan, yaitu memiliki satu ide/gagasan yang jelas yang dapat dituangkan dalam kalimat utama. Suatu paragraf dikatakan memiliki kesatuan (unity) jika semua kalimat yang membangun paragraf tersebut mendukung sebuah gagasan pokok atau pikiran utama. Penulis biasanya merumuskan ide tersebut dalam kalimat yang pendek.
2. Koherensi dapat dicapai apabila kalimat-kalimat dalam satu paragraf saling berhubungan atau saling kait mengait.
3. Adekuat: gagasan pendukung paragraf yang memenuhi syarat adekuat atau memadai bukan dilihat dari kuantitas/panjang kalimatnya saja tetapi juga dari kualitas kalimatnya.
Dibawah ini contoh dari paragraf tidak efektif:
a. a. Paragraf Tidak Efektif
Nilai
disiplin tumbuh ketika proses produksi berlangsung dimana
seluruh tim melakukan tugas
masing-masing. Disamping itu dalam
peningkatan proses produksi drama harus disertai dengan penekanan nilai
toleransi yang tinggi. Misalnya, dalam
proses pembacaan naskah , beberapa pemain dan karakter berupaya dengan penuh
kedisiplinan menghafal dialog masing-masing. Jika pemain tidak memiliki
kedisiplinan yang baik maka sekecil apapun tugas yang diberikan tidak akan
dapat dilaksanakan. Oleh sebab itu , disiplin adalah sebuah karakter yang perlu
dikembangkan dalam proses produksi drama .
Berdasarkan pengamatan penulis
terhadap mahasiswa yang pengambil mata kuliah drama. seiring dengan waktu, disiplin
mahasiswa meningkat. apalagi menjelang pementasan
, kedisiplinan menjaga kebugaran , kesegaran dalam pementasan termasuk
kedisiplinan dalam menjaga kualitas akting para pemain yang menjadi semakin
kuat. Selain itu, penanaman kedisiplinan tersebut akan membawa perubahan yang
lebih baik dibidang drama.
b. b. Paragraph
efektif
ketika tim melakukan tugas nya pada
saat produksi, maka nilai disiplin tumbuh. Misalnya , dalam proses
pembacaan naskah; para pemain berupaya menghafal
dialog masing-masing dengan disiplin. Jika pemain tidak memiliki kedisiplinan
yang baik maka sekecil apapun tugas yang diberikan tidak akan dapat
dilaksanakan. Hal itu menyebabkan adanya hubungan timbal balik antara pemain
dan kedisiplinan. Oleh sebab itu , disiplin adalah sebuah karakter yang perlu
dikembangkan dalam proses produksi drama .
Berdasarkan pengamatan penulis
terhadap mahasiswa yang pengambil mata kuliah
drama. seiring berjalannya waktu, mahasiswa tersebut mengalami peningkatan
kedisiplinan khususnya ketika menjelang pementasan,
menjaga kebugaran , kesegaran dalam pementasan termasuk kedisiplinan dalam
menjaga kualitas akting para pemain yang menjadi semakin kuat. Kuatnya akting
akan menambah persentase dari kualitas drama yang dipentaskan. Selain itu,
penanaman kedisiplinan tersebut akan membawa perubahan yang lebih baik dibidang
drama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar